Thursday 9 February 2012

BALASAN SURGA BAGI PARA WANITA

Assalamualaikum...

Keadaan wanita di dunia ini tidaklah lebih dari:

Mereka meninggal sebelum sempat menikah.
Mereka meninggal setelah diceraikan suaminya, dan belum sempat menikah
dengan yang lain.
Mereka telah menikah, akan tetapi suaminya tidak bersamanya di surga, semoga
Allah SWT melindungi kita dari hal ini.
Mereka meninggal setelah suaminya meninggal.
Suaminya meninggal dan mereka tetap tidak bersuami baru hingga meninggalnya.
Suaminya meninggal kmudian merekapun dinikahi oleh laki-laki lain. Keadaan
di atas masing-masing kelak akan mempunyai balasan tersendiri saat mereka di
surga sebagai berikut:

Wanita yang meninggal sebelum sempat menikah, maka Allah SWT akan menikahkan
mereka di surga dengan seorang laki-laki dari penduduk dunia, ini
berdasarkan sabda Rasulullah saw.:

"Di surga tidaklah ada orang yang membujang (tidak memiliki pasangan."(Hr.
Muslim).

Syeikh Ibn 'Utsaimin berkata: "Apabila seseorang belum menikah, yaitu
seorang wanita di dunia ini, maka sesungguhnya Allah SWT akan menikahkan
dengan laki-laki yang ia sukai di surga. Karena kenikmatan surga tidaklah
hanya khusus untuk laki-laki saja, akan tetapi semuanya adalah juga untuk
laki-laki dan wanita termasuk bentuk kenikmatan (surga) adalah
perkawinan."(Al-Majmu' al-Tsamin, 1/175).

Dan juga seperti mereka yang meninggal setelah diceraikan, wanita yang
suaminya tidak masuk surga. Syeikh Ibn 'Utsaimin berkata: "Seorang apabila
termasuk ahli surga dan belum menikah atau suaminya tidak termasuk ahli
surga, maka sesungguhnya bila ia masuk surga, di sana akan ada laki-laki
ahli surga yang akan memperisterinya." (Al-Majmu' al-Tsamin, 1/173)
Maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.

Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di surga ia untuk
suaminya yang dahulu.

Wanita yang suaminya meninggal kemudian tetap tidak menikah setelah kematian
suaminya hingga ia pun meninggal, maka ia akan tetap menjadi isterinya di
surga.

Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dengan laki-laki lain,
maka ia untuk suami yang paling terakhir, walaupun sempat menikah
berkali-kali, berdasarkan sabda Rasulullah saw.:

"Wanita adalah untuk suami terakhirnya."(Silsilah al-Ahadits al-Shahihah li
al-Albani, 1281).

Dan berdasarkan perkataan Hudzaifah ra. kepada isterinya: "Jika kamu tetap
ingin menjadi isteriku di surga, maka janganlah menikah dengan siapapun
sepeninggalku. Sesungguhnya wanita saat di surga adalah untuk suami
terakhirnya di duania karena itulah Allah SWT pun mengharamkan isteri-isteri
Nabi untuk dinikahi oleh orang lain sepeninggalnya, karena mereka itu kelak
akan menjadi isteri-isterinya di surga." (Silsilah al-Ahadits al-Shahihah li
al-Albani, 1281).

Petanyaan: Bila ada yang berkata: "Sesungguhnya tersebut dalam do'a jenazah
kita membaca:

"Dan gantikanlah (untuknya) suami yang lebih baik dari suaminya (yang
terdahulu)."(Hr. Muslim).

Maka jika ia telah bersuami, bagaimana kita mendo'akan untuknya dengan do'a
seperti itu dan kita mengetahui bahwa suami di dunia akan menjadi suami di
surga, akan tetapi bila ia belum mempunyai suami dimanakah suaminya ?

Jawaban: Adalah seperti yang disebutkan oleh Syeikh Ibn 'Utsaimin yaitu:
"Jika dia belum menikah, maka yang dimaksud adalah suami yang lebih baik
dari suami yang ditakdirkan untuknya jika dia tetap hidup. Adapun jiaka dia
sudah menikah, maka yang dimaksud dengan suami yang lebih baik adalah yang
lebih baik sifat-sifatnya di dunia, karena yang disebut dengan menggantikan
adalah bisa dengan menggantikan orangnya seperti bila kita menukar kambing
dengan unta, atau bisa dengan mengganti sifat-sifatnya seperti bilamana kita
berkata: semoga Allah menggantikan kekufuran orang itu dengan keimanan, atau
seperti pada firman Allah SWT:

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian
pula) langit,. (QS. Ibrahim:48). Dimana buminya adalah tetap bumi ini akan
tetapi diratakan dan langitnya adalah tetap langit ini akan tetapi
terbelah." (Al-Bab al-Maftuh, 3/23-24).

No comments:

Post a Comment